Mekanisme
Perjalanan Nyeri
Nyeri adalah pengalaman sensori dan
emosi yang tidak menyenangkan dimana
berhubungan dengan kerusakan jaringan atau potensial terjadi kerusakan
jaringan. Sebagai mana diketahui bahwa nyeri tidaklah selalu berhubungan dengan
derajat kerusakan jaringan yang dijumpai. Namun nyeri bersifat individual yang
dipengaruhi oleh genetik, latar belakang kultural, umur dan jenis kelamin.
Nyeri merupakan suatu bentuk
peringatan akan adanya
bahaya kerusakan jaringan. Pengalaman sensoris pada
nyeri akut disebabkan
oleh stimulus noksius
yang diperantarai oleh
sistem sensorik nosiseptif. Sistem
ini berjalan mulai
dari perifer melalui medulla
spinalis, batang otak, thalamus dan
korteks serebri. Apabila telah
terjadi kerusakan jaringan,
maka sistem nosiseptif akan bergeser fungsinya dari fungsi protektif
menjadi fungsi yang membantu perbaikan jaringan yang rusak.
Ada
empat proses yang
terjadi pada perjalanan
nyeri yaitu transduksi,
transmisi, modulasi, dan persepsi.
v Transduksi
Merupakan proses
perubahan rangsang nyeri
menjadi suatu aktifitas
listrik yang akan diterima ujung-ujung saraf.
Rangsang ini dapat
berupa stimulasi fisik,
kimia, ataupun panas. Dan dapat terjadi di seluruh jalur nyeri.
Terjadi perubahan patofisiologis
karena mediator-mediator nyeri mempengaruhi juga nosiseptor diluar daerah
trauma sehingga lingkaran nyeri meluas. Selanjutnya terjadi proses sensitisasi
perifer yaitu menurunnya nilai ambang rangsang nosiseptor karena pengaruh
mediator-mediator tersebut di atas dan penurunan pH jaringan. Akibatnya nyeri
dapat timbul karena rangsang yang sebelumnya tidak menimbulkan nyeri misalnya
rabaan.
v Transmisi
Proses penyaluran impuls listrik
yang dihasilkan oleh proses transduksi sepanjang jalur nyeri, dimana molekul
molekul di celah sinaptik mentransmisi informasi dari satu neuron ke neuron
berikutnya.
Transmisi sepanjang akson
berlangsung karena proses polarisasi, sedangkan dari neuron presinaps ke pasca
sinaps melewati neurotransmitter.
v Modulasi
Proses modifikasi terhadap rangsang.
Modifikasi ini dapat terjadi pada sepanjang
titik dari sejak transmisi
pertama sampai ke
korteks serebri. Modifikasi
ini dapat berupa augmentasi (peningkatan) ataupun inhibisi
(penghambatan).
Hambatan terjadi melalui sistem
analgesia endogen yang melibatkan bermacam-macam neurotansmiter antara lain
endorphin yang dikeluarkan oleh sel otak dan neuron di spinalis. Impuls ini
bermula dari area periaquaductuagrey (PAG) dan menghambat transmisi impuls pre
maupun pasca sinaps di tingkat spinalis. Modulasi nyeri dapat timbul di
nosiseptor perifer medula spinalis atau supraspinalis.
v Persepsi
Proses terakhir saat stimulasi
tersebut sudah mencapai korteks sehingga mencapai tingkat kesadaran, selanjutnya
diterjemahkan dan ditindaklanjuti berupa tanggapan terhadap nyeri tersebut.
Sumber :
Stephen EA. Pain Pathway and Mechanisme. In : The Pain
Clinic Manom, 2nd edition, 2000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar